Pandemi Covid-19 sudah memberikan tantangan tersendiri bagi para pengusaha makanan dan minuman (mamin), khususnya restoran. Tak berhenti di situ, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% dan Upah Minimum Pegawai (UMP) menjadi 5,1% tahun ini akan menambah tantangan.
Para pemilik restoran pun melakukan segala cara untuk menyiasati perihal ini. Beberapa restoran ada yang mengurangi ukuran porsinya, lainnya melakukan upselling menu yang ada agar tetap kompetitif. Namun jangan khawatir, ada alternatif yang lebih efektif.
Lakukan hal-hal berikut agar terus bisa bertahan, bahkan mendulang untung.
Kenalkan Menu Paket
Hasil riset terbaru soal kebiasaan belanja mengungkap, konsumen cenderung memilih menu paket ketimbang menu tunggal tanpa mempermasalahkan porsinya. Cara mudah mengadopsi strategi ini adalah dengan memadukan dua menu sembari mengurangi porsinya.
Selanjutnya, jika bisa, tambahkan minuman atau makan penutup. Jangan ragu untuk memadukan menu harga tinggi dengan menu harga rendah. Ini akan menarik lebih banyak konsumen untuk berbelanja.
Buat Menu Baru dengan Bahan Baku yang Sama
Strategi memanfaatkan bahan baku dari menu yang sudah ada menjadi menu baru akan membantu pengusaha restoran tak hanya menghemat biaya makanan, juga mengoptimalkan kegiatan belanja bahan baku ke penyuplai.
Tantangan yang pasti, ada risiko menu menjadi terlihat monoton. Karena itu, atur sedemikian rupa agar tidak terlihat monoton dengan variasi cara memasak, dan terus lakukan percobaan dan inovasi.
Standardisasi Operasi Restoran
Konsistensi adalah kunci sukses restoran. Tak hanya soal kualitas dan kebersihan, juga operasi di dapur. Memiliki operasi yang standar, seperti menu yang sama di seluruh outlet hingga resep makanan yang sama akan membantu pemilik restoran menjaga biaya makanannya.
Bila kesulitan, platform manajemen inventaris seperti Food Market Hub bisa membantu pengusaha restoran melacak inventaris hingga membuat proyeksi masa pakai bahan baku secara real-time. Pada akhirnya, langkah ini akan membantu mengurangi bahan baku yang terbuang sia-sia.
Diversifikasi Penyuplai Bahan Baku
Tak sedikit restoran menggantungkan ‘nasib’ pada satu penyuplai. Langkah ini sebenarnya dapat merugikan. Karenanya, memiliki opsi penyuplai tentu lebih menguntungkan. Pemilik restoran tak hanya bisa mengawasi perubahan harga bahan baku, juga bisa mendapatkan harga terbaik.
Tahu Pasti Penggunaan Bahan Baku
Melacak pembelian akan memberi gambaran teoritis penggunaan bahan baku. Jika dilakukan dengan benar, pembelian bahan baku akan sesuai dengan penjualan yang sebenarnya. Tujuannya adalah meminimalkan perbedaan teori dan kenyataan.
Guna memastikan perihal ini, pemilik restoran bisa menghitung biaya makanan saat ini dengan membagi harga pokok penjualan (HPP) dengan pendapatan dari menu jadi.