Kabar mengenai kenaikan UMP sebesar 5,1% di awal tahun tentu membuat para pengusaha khawatir. Tak heran, banyak yang protes terkait kenaikan UMP menjadi Rp4,64 juta tersebut. Meski demikian, bukan berarti peluang mengembangkan bisnis turut terganggu.
Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bisa mengambil peluang dengan melakukan ekspansi ke ibu kota negara (IKN) baru. “Ada peluang bagi para pelaku usaha hotel dan restoran di sini,” Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Sandiaga melanjutkan, pengusaha hotel dan restoran tak perlu khawatir geliat ekonomi di Jakarta akan redup. “Kegiatan ekonomi justru berpotensi menguat karena Jakarta menjadi pusat ekonomi seperti di New York dan Sidney,” katanya.
Oleh karenanya, Sandiaga meminta pengusaha ini bisa menangkap peluang yang ada dan mengejarnya. “Insya Allah, bisa kita lakukan untuk membuka lapangan kerja yang lebih masif,” katanya.
Peluang lain yang bisa ditangkap adalah ekspansi ke Lombok seiring dengan perhelatan ajang MotoGP. Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Yono Sulistyo mengungkap rencana penambahan variasi menu-menu baru nusantara untuk memanjakan lidah para tamu.

“Kita perkirakan kebutuhan akan meningkat tiga kali lipat dari kebutuhan (logistik) saat momen normal,” katanya. Namun, Yono mengakui belum banyak melakukan persiapan terkait jumlah bahan baku pangan yang dibutuhkan.
Ia menyarankan, agar hotel dan restoran mulai membeli bahan sekitar H-3 sebelum kedatangan para tamu guna menjaga kualitas dan kesegaran bahan baku serta antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok akibat tingginya permintaan dari pelaku usaha restoran dan perhotelan.
Yono juga menyebutkan, Kota Mataram menjadi lokasi strategis sebagai pusat perdagangan di NTB. “Ini memudahkan akses pada segala jenis kebutuhan tamu,” katanya.
Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB I Gusti Lanang Patra menambahkan, selain makan di hotel, umumnya tamu juga menikmati ragam kuliner dari restoran lain mulai dari skala besar hingga pedagang kaki lima.