Pengusaha Harus Cerdik Siasati Kenaikan Harga Pangan | Food Market Hub
sayur

Pengusaha Harus Cerdik Siasati Kenaikan Harga Pangan

Harga pokok penjualan (HPP) sebuah restoran sangat erat berhubungan dengan harga pangan. Bila harga tidak stabil, maka pengusaha harus pintar memutar otak dalam menentukan harga.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap bahwa terjadi kenaikan inflasi harga pangan dari Juni ke Juli sebesar 1,22% menjadi 10,32%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding inflasi Juli 2021 yang mencapai 8,39%.

Tekanan inflasi ini salah satunya akibat La Nina yang mengganggu hasil panen komoditas pangan meski sudah memasuki musim kemarau (kemarau basah). Setali dua uang, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dampak ini sudah terlihat di skala global.

“Harga pangan dunia melonjak hampir 13% pada Maret 2022. Ini juga mencapai level tertinggi baru dan kemungkinan akan naik lebih jauh,” katanya di High Level Seminar G20 Indonesia 2022.

Kenaikan ini bisa terjadi akibat dampak dari perang di Ukraina, memburuknya pembatasan ekspor akibat Covid-19 yang mengganggu pasokan dan mendorong harga pangan ke level tertinggi.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, komoditas utama penyumpang inflasi harga pangan Juli 2022 adalah cabai merah (0,13%), bawang merah (0,12%), cabai rawit (0,05%) dan tomat (0,02%).

“Selain itu, penyumbang inflasi lainnya adalah mie kering, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter yang masing-m,asing sebesar 0,01%,” katanya. 

Melihat kondisi ini, para pemilik restoran harus memiliki strategi yang tepat dalam menangani masalah semacam ini. Saat ini banyak solusi yang bisa dipakai, salah satunya dengan menggunakan platform Food Market Hub (FMH).

Teknologi FMH mampu membantu para pemilik restoran untuk menurunkan HPP hingga 20%. Hal ini, pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada keuntungan perusahaan yang meningkat hingga 15%.

Tak hanya itu, urusan administrasi pun bisa berkurang bisa lebih hemat hingga 50%. Artinya, pemilik restoran bisa menggunakan waktu lebih optimal lagi untuk menyusun dan fokus pada pengembangan bisnisnya.

Scroll to Top